Kapur Sirih

Perjuangan harus di awali dengan niat yang baik...Keberhasilan akan diperoleh jika niat yang tulus... Niat tulus akan tercipta ketika semua komponen ikut mendukung.. Dukungan akan tercipta ketika kita saling memahaminya...

PENGANTAR

Menulis bagi yang belum terbiasa merupakan pekerjaan yang amat sulit untuk dikerjakan. Banyak ide-ide yang bermunculan dalam otak, namun sulit untuk dituangkan dalam bentuk tulisan. Melalui Blog ini penulis mencoba berlatih menulis sedikit demi sedikit menuangkan apa yang ada dalam pikiran walau dalam bentuk tulisannya jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu apabila dalam hal pengutipan kalimat, jika ada kalimat atas hak cipta orang lain yang tidak sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah bloger mohon maaf bukan maksud untuk mengakuinya tetapi sebagai tambahan keterangan tulisan saja. Agar tidak terlalu panjang berbasa-basi mari kita mulai menulis.

Selasa, 23 Desember 2014

RESUME PEMBELAJARAN HRM

PEMBAHASAN MASALAH 1
Kredibilitas memiliki peran penting dalam kehidupan berorganisasi.
sumber : lintas.me


Jika dilihat dari segi makna bahwa yang dimaksud dengan kredibilitas adalah kekuatan untuk menimbulkan kepercayaan, akan percaya terhadap sesuatu ketika dalam sesuatu itu terpancar kejujuran. Begitu pula pada kepribadian manusia, suatu kepribadian bisa dipercaya apabila secara konsisten selalu menjaga tindakannya sesuai dengan ucapan yang telah dikeluarkan. Maka dari itu kredibilitas bagi seorang pemimpin dalam organisasi memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang kemajuan organisasi.


Kedudukan seorang pemimpin yang kredibel akan membuat karyawannya merasa bangga dan menjadi bersemangat dalam melakukan tindakan produktiv dan akan medorong untuk memiliki komitmen serta loyalitas dan rasa saling memiliki terhadap organisasi. Namun sebaliknya ketika pemimpin organisasi yang memiliki kredibilitas rendah, ini akan mendorong karyawannya untuk bekerja kurang maksimal, karyawan akan bekerja ketika mereka diawasi. Jika dilihat dari motivasi kerjapun hanya mengejar materi semata serta akan merasa tidak nyaman menjadi karyawan organisasi tersebut.


Kouzes dan Posner merumuskan dalam 6 langkah untuk mencapai kredibilitas

a. Discover yourself / menemukan diri anda
Pandangan ini memberikan arahan bahwa ketika seorang pemimpin ingin memahami bawahannya, maka pahamilah terlebih dahulu atas dirinya sendiri. Makna yang dapat diambil, pemimpin harus memiliki sikap dan nilai-nilai yang selalu ia pegang teguh dalam mengambil keputusan. Untuk memiliki kemampuan ini, seorang pemimpin tidak bisa begitu saja dilakukan, tetapi pemimpin juga dituntut memiliki kompetensi, karena dengan kompetensi yang baik dan memadai seseorang akan mampu untuk menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya sebagai pimpinan.
Ketika pemimpin sudah mampu untuk menemukan dirinya sendiri atau mampu menilai dirinya sendiri tentunya akan menemukan bahwa orang lainpun pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan diri sendiri, sehingga dalam memberikan aturan kepada orang lain tidak akan sembarangan. Dengan demikian akan muncullah rasa saling menghargai.

b. Appreciate constituents /Menghargai konstituen
Menghargai bawahan. Tahapan ini merupakan proses berupa menyelaraskan nilai yang dianut pemimpin dengan nilai yang dipegang teguh bawahannya. Konsekuensi yang harus terjadi ketika dalam menentukan suatu tindakan tidak akan semena-mena. Pemimpin dituntut lebih banyak mendengarkan, membangun komunikasi dan menghargai perbedaan pandangan dalam organisasi.Ketika hal ini sudah terjalin, bawahan akan merasa dihargai, artinya bawahan dalam organisasi sudah tidak dianggap sebagai bawahan tetapi dia anggap sebagai partner, sehingga akan timbul dalam diri bawahan bahwa saya juga memiliki peran dalam kemajuan organisasi.

c. Affirm shared values/Menegaskan nilai-nilai bersama
Yang dimaksud Kouzes tentang nilai-nilai bersama adalah dasar dalam membangun hubungan kerja yang produktif dan tulus. Membangun organisasi tidak bisa dilakukan atas tindakan seorang diri. Ketika organisasi mulai menjadi besar, nilai-nilai kebersama diperlukan untuk menegaskan identitas dan budaya organisasi. Salah satu caranya dengan selalu menanamkan nilai-nilai bersama ke dalam proses organisasi, mulai dari proses rekrutmen anggota baru, pelatihan hingga proses promosi. Ketika proses ini dilakukan secara bersama-sama, ini menunjukkan bahwa dalam organisasi saling memberikan kepercayaan kepada sesama anggota organisasi sehingga menimbulkan dorongan untuk mengembangkan kapasitas dirinya.

d. Develop capacity /mengembangkan kapasitas
Dalam membangun kapasitas bawahan seorang pemimpina harus memperhatikan 5 komponen yang harus dibangun yaitu mengenai kompetensi, kebebasan memilih, rasa percaya diri, iklim organisasi, dan komunikasi. Peran pemimpin dalam rangka membangun kompetensi dilakukan dengan cara memberikan pendidikan. Dengan memberikan pendidikan, bawahan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan serta kemampuan. Melalui komponen pengetahun dan kemampuan inilah yang nantinya dapat memberikan dorongan bagi bawahan untuk meningkatkan kompetensinya.
Kompetensi seorang bawahan sudah terlihat, pemimpin terus mendorong untuk membangkitkan dan meningkatkan rasa percaya diri. Dengan rasa percaya diri, ketenangan dalam bekerja akan tecipta. Ketenangan dalam bekerja akan mencitakan iklim organiasi menjadi kondusif, sehingga apapun yang dilakukan dalam organisasi akan menjadi produktif dan efektif. Keefektipan ini akan tercipta manakala komunikasi antar sesama bawahan dan pimpinan terjalin dengan baik.

e. Serve a purpose/melayani tujuan
Kepemimpinan pada dasarnya memberikan pelayanan ke seluruh organisasi. Artinya pemimpin harus mampu mencurahkan segala kemampuannya pada kehidupan organisasi termasuk memperhatikan keadaan bawahan. Keseriusan seorang pimimpin dalam menjalankan organisasi yaitu terlihat dalam mencurahkan waktunya untuk organisasi.
Menurut Kouzes bahwa bagi seorang pemimpin, time is the only true resource. Ketika pemimpin sudah mampu memposisikan waktu sebagai sumber daya yang baik, maka segala tindakan yang dilakukan dalam organisasi akan efektif dan efisien. Dengan seperti itu maka tingkat kredibilitas seorang pemimpin pun akan tercipta. Pemimpin yang kredibel termasuk yang pertama kali mengetahui adanya masalah dalam organisasi, dan yang pertama kali pula bertindak menyelesaikan masalah itu. Tindakan seperti ini merupakan harapan dari semua organisasi, ketika pemimpin suatu organisasi sudah mampu melakukannya maka ketenangan karyawan dalam bekerja di organisasi akan tercipta.

f. Sustain hope /mempertahankan harapan
Harapan atas ketenangan dalam bekerja merupakan harapan semua karyawan, ketika pimpinan sudah mampu menjaga harapan dan semangat bawahan maka iklim organisasi yang kondusif akan tercipta. Pemimpin adalah orang yang senantiasa menyebarkan antusiasme dan rasa percaya yang tulus, mendorong kemauan bawahan, menyediakan sumber daya yang dibutuhkan, serta menyiratkan optimisme untuk masa depan yang lebih baik.

Peran Pendidikan dalam tahapan disiplin kepemimpinan
Dalam setiap tahapan mulai pemahaman atas diri sendiri, perhatian terhadap bawahan, menegaskan nilai-nilai bersama, mengembangkan kapasitas dan melayani tujuan serta mempertahankan harapan peran pendidikan tidaklah bisa dipisahkan. Dari setiap tahapan jelas memerlukan pembelajaran yang harus dipelajari. Seperti halnya dalam memahami diri sendiri, seseorang tidak mungkin bisa memahami diri sendiri tanpa dia tahu bagaimana cara memahami diri sendiri. Untuk memahami sendiri itu tentunya harus belajar melalui proses pembelajaran.

PEMBAHASAN MASALAH 2
1.    Mengapa engage and re-engage pegawai yang efektif diperlukan dalam implementasi manajemen SDM
Bicara engagement itu ada dua hal, pertama karyawan mau tetap dan kedua karyawan memegang komitmen dan menjaga produktivitas kerja. Konteks ini tidak hanya sekadar loyal, karena terlalu loyal pun kadang menjadi masalah tersendiri. Tentu saja buat organisasi yang diinginkan adalah karyawan yang loyal sekaligus produktif. Dengan engage dan re engage diharapkan keefektifan karyawan dalam menjalankan tugasnya semakin meningkat.
2.    Dorongan re-engage dilakukan kepada karyawan yang memiliki komitmen, loyalitas dan produktivitas kerja yang tinggi. Dengan dorongan ini diharapkan karyawan tersebut akan membuat keputusan stay di organisasi tersebut. Keterikatan karyawan merupakan kesediaan dan kemampuan individu karyawan untuk mewujudkan keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan, dengan cara memberikan kontribusi pemikiran dan upaya berkelanjutan

Pandangan mengenai karakteristik pegawai yang memiliki engagment salah satunya adanya kesediaan berupaya melebihi dari yang dibutuhkan oleh uraian tugas pokok  selain itu memiliki kebanggaan sebagai anggota organisasi. Seorang karyawan yang memiliki tingkat keterikatan tinggi pada organisasi memiliki pemahaman dan kepedulian terhadap lingkungan operasional organisasi, mampu bekerja sama untuk meningkatkan pencapaian unit kerja/organisasi melalui kerja sama antara individu karyawan dengan manajemen. Karakter lainnya adalah  Mereka menyuarakan lebih banyak ide untuk peningkatan dan inovasi. Mereka mempromosikan dan Model kerja sama tim, Mereka secara sukarela mau melaksanakan pekerjaan dan tugas tambahan. Mereka mengantisipasi dan beradaptasi lebih baik terhadap perubahan, dan mereka memfasilitasi perubahan. Mereka menolak perubahan yang mereka lihat sebagai ancaman bagi organisasi, Mereka cenderung untuk tetap dipekerjakan dengan organisasi

3.    Analisis terhadap :
a.    Carring, competent and engganging senior leaders
Kemajuan suatu organisasi akan tergantung dari kemampuan pimpinan yang memimpinnya. Pemimpin yang kompeten merupakan pemimpin yang didambakan oleh sebuah karyawan dalam organisasi.
Keterlibatan karyawan dimulai dari kepemimpinan tim senior yang benar-benar peduli tentang karyawan, berkomitmen untuk menciptakan tempat kerja yang produktif, dan dipercaya oleh karyawan untuk memimpin mereka untuk kesuksesan masa depan. Maka untuk menjaga kelangsungan hidup organisasi, semestinya pemimpin yang memiliki kekayaan intelektual tinggi seharusnya dijaga agar merekka tetap mau dan bergabung di organisasi.

b.    Effective managers who keep employees aligmend and engaged
Dalam menjalankan tugas organisasi agar tetap efektif, maka para manajer harus tetap menjaga dan melibatkan karyawan secara efetif mungkin. Pada dasarnya setiap orang dalam organisasi tidak bisa bekerja secata parsial, begitu pula para pemimpin senior, mereka tidak bisa melakukannya sendiri. Bagi para karyawan dalam menjalan tugasnya, mereka perlu manajer kompeten yang juga peduli tentang karyawan dan membantu mereka tetap termotivasi dan selaras dengan tujuan perusahaan akan dicapai saat ini.

c.    Effective teamwork at all levels
Untuk mencapai tujuan organisasi tidak bisa dilakukan oleh sendirian, tentu dibutuhkan suatu tim. Kerja sama tim yang efektif di dibutuhkan di semua tingkat. Perusahaan-perusahaan besar tahu bahwa karya yang luar biasa tidak dilakukan dalam ruang hampa. Hal ini dilakukan dalam lingkungan tim dimana anggota individu didorong dan didukung untuk menjadi yang terbaik. Efektifitas tim kerja didasarkan pada dua hasil – hasil produktif dan kepuasan pribadi. Kepuasan berkenaan dengan kemampuan tim untuk memenuhi kebutuhan pribadi para anggotanya dan kemudian mempertahankan keanggotaan serta komitmen mereka. Hasil produktif berkenaan dengan kualitas dan kuantitas hasil kerja seperti yang didefinisikan oleh tujuan – tujuan tim. Faktor – faktor yang mempengaruhi efektifitas tim yaitu konteks organisasional, struktur, strategi, lingkungan budaya, dan system penghargaan. Karakter tim yang penting adalah jenis, struktur, dan komposisi tim. Karakteristik – karakteristik tim ini mempengaruhi proses internal tim, yang kemudian mempengaruhi hasil dan kepuasan. Para pemimpin harus memahami dan mengatur tingkat – tingkat perkembangan, kekompakan, norma – norma, dan konflik supaya dapat membangun tim yang efektif.

d.    Job enrichment and professional growth
Pengayaan pekerjaan dan pertumbuhan profesional. Dalam tim-tim kerja yang efektif, karyawan tidak hanya diperbolehkan menambah pekerjaan, tetapi didorong untuk melakukan pekerjaan mereka menemukan, memuaskan dan bermanfaat. Mereka juga diberi banyak kesempatan untuk tumbuh dan berkembang di peran mereka saat ini atau di masa mendatang tugas.



e.    Valuing employe contribution
Sebagai langkah nyata dalam hasil pembinaan maka diadakan pemberian penghargaan pegawai yang telah menunjukkan prestasi kerja yang baik. Menghargai kontribusi karyawan atas perestasi bekerja dalam berkontribusi pada kesuksesan organisasi merupakan suatu keharusan. Perusahaan senantiasa mengakui dan menghargai mereka dengan cara yang paling berarti bagi individu dan relevan dengan tujuan organisasi.

f.      Concern for employee wel being
Kepedulian akan kesejahteraan karyawan merupakan hal yang harus diperhatikan perusahaan atau organisasi. Tingkat semangat kerja mereka akan tergantung pada salah satu pendorong yaitu tingkat kesejahteraan karyawan. Manajemen pada pengusaha besar tentu tahu bahwa produktivitas rekan mereka bergantung pada tingkat kesehatan umum dan kesejahteraan. Dengan cara memperhatikan mereka dalam melakukan segala hal yang mereka bisa lakukan itu merupakan cukup untuk menunjukkan perhatian tulus perusahaan terhadap mereka.

PEMBAHASAN MASALAH 3
1.    Ada empat peran baru bagi human resource management, yaitu :
a.    Human capital steward
Pada kondisi sekarang ini sumber daya alam bukan merupakan modal utama kemajuan organisasi atau perusahaan. Modal yang paling utama adalah kemampuan manusia. Kekayaan intelektual merupakan modal utama dalam menjalankan roda organisasi. Kekayaan intelektual manusia terdiri dari pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan pengalaman unik. Semua ini tidak disediakan oleh sumber daya alam, semua ini dimiliki hanya oleh karyawan, maka dari itu peran pimpinan dalam lingkungan organisasi yaitu memberikan kenyamanan bagi karyawan tersebut.


b.    Knowledge facilitator
Konsep utama dari knowlege facilitator adalah bagaimana konseptualisasi HRM sebagai wahana untuk menciptakan sebuah komunitas pekerja berpengetahuan dan berkemampuan dengan memanfaatkan faktor manusia sebagai pemilik modal intelektual. Knowledge facilitator memiliki peran penting untuk keberhasilan organisasi. Ketika peran ini dilakukan secara efektif, produktivitas pekerjaan pun akan berhasil dan sebaliknya hal ini menyebabkan biaya yang lebih besar dan waktu respon lebih lambat serta meningkatkan frustrasi.

c.    Relationship builder
Manajemen sumber daya manusia dapat meningkatkan kontribusi untuk daya saing suatu perusahaan dengan memainkan peran sentral dalam penciptaan dan pemeliharaan dari ketiga komponen kemampuan strategis. Semua ini dapat dilakukan dengan cara membangu hubungan antara komponen di seluruh organisasi dan di luar organisasi. Membangun hubungan penting karena memberikan kontribusi terhadap modal sosial, dimana modal sosial ini merupakan faktor eksternal yang membantu mendorong terlaksananya kegiatan.

d.    Rapid deployment specialist
Inti dari  rapid deployment specialist adalah bagaimana upaya HRM dalam meningkatkan keunggulan kompetitive untuk mempercepat kegiatan karena ada peruabahan sebelumnya secara agresif dan cukup bervariasi atas kegiatan penciptaan nilai.  Penyebaran cepat ini untuk meningkatkan kinerja tim, Kinerja tim adalah fungsi kedua prestasi individu dan upaya kelompok dan koordinasi

2.    Peran yang paling sulit dilaksanakan oleh seorang manajer dari 4 peran Lengnick adalah peran yang terakhir yaitu rapid deployment specialist, hal ini disebabkan karena tidak semua komponen karyawan mampu bekerja dengan cepat. Dengan ritme kerja yang full speed, terkadang membuat karyawan merasa kewalahan, sedangkan jika tidak dilakukan dengan cepat maka keuntungan yang sudah nampak di depan mata akan terambil oleh yang lain
3.    Tantangan dan kendala yang dihadapi dalam mengimplementasikan peran baru MSDM di atas adalah :
a.    Sulitnya memperoleh dan memanej human capital karena tidak setiap manusia memiiki kekayaan intelektual yang sesuai dengan kondisi seperti yang dibutuhkan organisasi, adapun untuk mendapatkan intelektual yang sesuai dengan kebutuhan membutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit.
b.    Ketika menghadapi perubahan pengetahuan karena perkembangan situasi, menjadi fasilitator pengetahuan itu tidaklah mudah, dibutuhkan orang-orang yang benar kompeten, benar-benar menguasai pengetahuan baru untuk bisa disampaikan pada yang lainnya.
c.    Tantangan dalam relationship builder adalah sulitnya mensinergikan kepentingan individu, dimana masing-masing idividu dalam kelompok  memiliki perbedaan. Namun tantangan ini bisa dilebur ketika mereka dituntut untuk bisa menyatu dalam situati dan kondisi yang seharusnya. Walau dengan keterpaksaan mereka akan berupaya untuk menyesuaikan ke dalam lingkungan yang berbeda, sehingga lambat laun hubungan antar individu akan terjalin.
d.    Melihat Inti dari  rapid deployment specialist di atas, bahwa untuk meningkatkan kompetitive advantage kesulitannya adalah bagaimana upaya mengadaptasikan para karyawan terhadap perubahan yang terjadi.

PEMBAHASAN MASALAH 4

Investasi dalam perusahaan bukan hanya berupa peralatan, manusianya pun merupakan aset perusahaan. Manusianya akan menjadi aset yang berharga ketika mereka memiliki kekayaan intelektual yang tinggi. Perkembangan intelektual ini akan meningkat ketika perusahaan memperhatikannya, salah satunya adalah pendidikan karyawan.

Pendidikan merupakan humant investmen yang harus menghasilkan manusia-manusia yang andal untuk menjadii subjek penggerak pembangunan ekonomi sosial. Investasi di bidang pembangunan pendidikan bernilai sangat strategis dalam jangka panjang, sebab manusia terdidik tersebtu akan memberikan kontribusi yang amat besar terhadap kemajuan pembangunan, termasuk untuk memacu pertumbuhan ekonomi.

Peran pendidikan dalam Human Investment dapat dipandang dari dua sisi. Pertama, peran pendidikan secara eksternal dalam arti organisasi atau lembaga melihat manusia sebagai sumber daya yang perlu dididik agar memberikan daya dukung dan produktivitas optimal terhadap organisasi, lembaga. Kedua, peran pendidikan secara internal dalam arti pendidikan dipandang oleh manusia itu sendiri sebagai kebutuhan.


Berkaitan dengan konteks peran pendidikan dalam Human Investment ini, Steven G. Smith (1992) menggambarkan secara alami pentingnya penguasaan pengetahuan bahwa, “Knowledge Management (KM) does not have a beginning and an end. It is on going”,

Pendidikan mempunyai peranan penting dalam peningkatan sumber daya manusia. Pendidikan mempengaruhi secara penuh pertumbuhan organisasi. Dengan pendidikan menjadikan sumber daya manusia lebih cepat mengerti dan siap dalam meghadapi perubahan-perubahan dalam kehidupan. Jadi, pada umumnya pendidikan diakui sebagai investasi sumber daya manusia. Pendidikan memberikan sumbangan yang besar terhadap perkembangan kehidupan sosial ekonomi melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, kecakapan, sikap serta produktivitas.

Dalam hubungannya dengan biaya dan manfaat, pendidikan dapat dipandang sebagai salah satu investasi (human investment) dalam hal ini, proses pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan bukan merupakan suatu bentuk konsumsi semata, akan tetapi merupakan suatu investasi. Hal yang sama diungkapakan pula oleh Mark Blaug (1976:19) yang intinya setelah dialihbahasakan dengan bebas memberikan makna bahwa pendidikan merupakan suatu investasi yang berguna bukan saja untuk perorangan atau individu saja, tetapi juga merupakan investasi untuk masyarakat yang mana dengan pendidikan sesungguhnya dapat memberikan suatu kontribusi yang substansial untuk hidup yang lebih baik di masa yang akan datang. Hal ini, secara langsung dapat disimpulkan bahwa proses pendidikan sangat erat kaitannya dengan suatu konsep yang disebut dengan human capital.

Jika dicermati, bahwa pendidikan berfungsi untuk memberikan kemampuan pada seseorang agar mampu berperan dalam kehidupannya kelak, sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfat bagi hidupnya. Bila berbicara mengenai investasi manusia, jelas tidak boleh lepas dari fungsi pendidikan.Adam Smith dan Alfred Marshall (dalam Knezvich, 1975:539) mengemukakan keyakinannya bahwa “the most valuable of all capital is that invested in human beings